HERNITA FEBRIANI
4EA01
10207535
Tugas Etika Bisnis
DINKES DEPOK AKAN SWEEPING JAJANAN SEKOLAH
Depok,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok memandang perlunya melakukan sweeping aneka jajanan yang diperjualbelikan di sekolah-sekolah. Menurut Kepala Seksi Makanan, Minuman, dan Obat Tradisional Dinkes Depok, Devi Mariori, kebijakan sweeping itu diputuskan menyusul informasi adanya kasus keracunan makanan yang dialami 17 siswa Madrasah Ibtidaiyyah Hidayatul Athfal, Cinere, Limo, belum lama ini.
“Setelah kita tindak lanjuti, ternyata keracunan 17 siswa MI di Cinere itu akibat jajanan makanan dan minuman di sekolah. Karenanya kita akan melakukan sweeping ke sekolah-sekolah,” ujar Devi, kemarin.
Menurutnya sweeping ke sekolah-sekolah di enam kecamatan tersebut paling lambat akan dilakukan akhir tahun ini. “ Karena sebentar lagi kan bulan puasa, sudah tidak ada lagi yang jual makanan dan minuman di sekolah.
Selain sweeping terhadap pedagang jajanan sekolah, lanjutnya Dinkes juga akan memberikan pengarahan kepada para siswa tentang makanan yang sehat dan bahaya zat-zat pengawet. “ Tujuannya agar meraka (para siswa) mengerti makanan apa yang baik untuk dikonsumsi dan makanan apa yang tidak,”tuturnya.
Devi menilai, kasus keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa di Cinere kemungkinan disebabkan makanan yang sudah kadaluarsa atau makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna berbahaya. “Karena memang banyak bahan tambahan dalam makanan dan minuman seperti pengawet atau pewarna yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Dia mencontohkan, salah satu bahan pewarna yang kerap dicampur ke dalam jajanan sekolah yaitu Kodamin B atau pewarna merah yang biasa digunakan untuk produk tekstil. “Ini kan sangat berbahaya bila peredarannya tidak dimonitoring.”
Kepala Dinkes Depok, Rustono, menambahkan, pihaknya akan membicarakan secara teknis pelaksanaan sweeping tersebut ke Wali Kota Depok. “Pak wali sudah mendengar kasus keracunan tersebut dan segera menindaklanjuti masalhnya.”
Ihwal 17 siswa MI Hidayatul Athfal, Cinere yang keracunan itu terjadi setelah menyantap nasi uduk dan minuman teh kemasan saat jam istirahat. Tak lama kemudian mereka mengalami mual dan pusing-pusing, bahkan sebagian diantaranya muntah-muntah hingga harus dilarikan ke puskesmas. Abdul Hamid salah seorang guru MI Hidayatul Athfal, mengatakan saat kejadian, sejumlah muridnya mengeluh mules dan kepalanya pusing dan kondisi tubuhnya lemas.
Sumber:
· Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA ,2008, ETIKA BISNIS (Suatu Pengantar) , Harvarindo.
Koran Republika, 14 September 2006, hal 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar