HERNITA FEBRIANI
4EA01
10207535
Tulisan Etika Bisnis
97 % PIRANTI LUNAK BAJAKAN
Jakarta (Sindo) – Tingkat penggunaan piranti lunak (software) bajakan di Indonesia mencapai 97%. Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga USD 197 juta tiap tahun.
Demikian menurut data Business Solution Alliance (BSA). Direktur BSA Asia, Tarun Sawney, menyatakan, pemerintah Indonesia sudah harus secara serius memerangi kejahatan pembajakan.
“Jika dalam dua sampai tiga tahun ke depan keadaan pembajakan hak intelektual di Indonesia tidak membaik, kepercayaan investor akan menurun. Dan, ini akan menjadi krisis yang serius,” kata Tarun, dalam sebuah diskusi tentang pembajakan hak atas kekayaan intelektual, di Jakarta kemarin.
Sementara itu, mantan direktur HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), Zein Umar Purba, mengatakan, terjadinya pembajakan di Indonesia tak lepas dari permasalahan ekonomi. “ Orang tentu akan lebih memilih perangkat lunak yang harganya murah. Mereka tak berpikir jauh tentang hak intelektual,” sebutnya.
Kendati begitu, Zein tetap mendukung perlindungan hak atas kekayaan intelektual. Selain itu, juga perlu adanya political will dari pemerintah untuk mengurangi pembajakan.
Sumber:
· Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak. MBA ,2008, ETIKA BISNIS (Suatu Pengantar) , Harvarindo.
Harian Seputar Indonesia, 15 September 2006, hal 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar